Waktu itu, Saya sedang mengikuti mata kuliah Keterampilan interpesonal.Mata kuliah tersebut di ajar oleh bapak Sholiq.Ketika itu pula bapak Sholiq memutarkan film berjudul “Alangkah lucunya negeri ini”.Menurut beliau , kami selaku mahasiswa harus bisa mengkritisi sebuah film.Bagaimana kita memandang ada atau tidaknya nilai-nilai moral yang terkandung pada film tersebut, dan menjadikannya sebuah pembelajaran.
Setelah sekilas saya melihat film tersebut, dapat saya simpulkan bahwa film ini mengangkat tema tentang pentingnya sebuah pendidikan.Dari awal cerita dikisahkan ada seorang sarjana manajemen bernama Muluk yang sudah beberapa tahun menganggur , meskipun sudah berusaha mencari pekerjaan.Sampai akhirnya Muluk bertemu dengan Komet , seorang anak yang berprofesi sebagai pencopet.
Komet sebagai pencopet tidak sendiri dalam mencopet.Tetapi banyak teman-temannya yang membantu pekerjaannya.Dan akhirnya Muluk pun bertemu juga dengan teman- teman Komet segerombolan pencopet cilik.Muluk pun tertarik untuk memberikan pendidikan bagi para pencopet cilik yang berjumlah kira- kira hampir 20 orang itu dengan bersama dua temannya bernama Syamsul sebagai lulusan sarjana pendidikan dan Pipit lulusan sarjana agama. Mereka bertiga berhasil membuat para pencopet itu pintar, berjiwa patriotisme, hafal Pancasila dan juga bisa sholat dan mengaji.Ketiga orang ini berperan penting dalam menjalankan alur cerita.Akhir cerita , Muluk dapat mengubah dari sekelompok perampok kecil itu menjadi seorang pengasong.Dan akhirnya , film ini diakhiri oleh cerita tanpa solusi.Ini membuat akhir cerita sedikit menggantung, alasannya agar para penonton dapat menyimpulkan sendiri bagaimana akhir ceritanya.
Komet sebagai pencopet tidak sendiri dalam mencopet.Tetapi banyak teman-temannya yang membantu pekerjaannya.Dan akhirnya Muluk pun bertemu juga dengan teman- teman Komet segerombolan pencopet cilik.Muluk pun tertarik untuk memberikan pendidikan bagi para pencopet cilik yang berjumlah kira- kira hampir 20 orang itu dengan bersama dua temannya bernama Syamsul sebagai lulusan sarjana pendidikan dan Pipit lulusan sarjana agama. Mereka bertiga berhasil membuat para pencopet itu pintar, berjiwa patriotisme, hafal Pancasila dan juga bisa sholat dan mengaji.Ketiga orang ini berperan penting dalam menjalankan alur cerita.Akhir cerita , Muluk dapat mengubah dari sekelompok perampok kecil itu menjadi seorang pengasong.Dan akhirnya , film ini diakhiri oleh cerita tanpa solusi.Ini membuat akhir cerita sedikit menggantung, alasannya agar para penonton dapat menyimpulkan sendiri bagaimana akhir ceritanya.
Film ini juga berisi kritik sosial yang tajam dan cukup menyeluruh. Tidak hanya mengisahkan tentang kehidupan sosial para copet cilik, namun juga mencoba membuka mata hati dan fikiran kita bahwa ada copet-copet lain di gedung-gedung mewah sana yang lebih kejam dan handal, tapi mereka mendapat perlindungan yang lebih nyaman daripada copet-copet cilik yang kejahatannya mungkin tidak akan berpengaruh besar terhadap kesejahteraan negeri ini, meskipun tindakan mereka mengganggu ketertiban.Hal penting yang menjadi perhatian di film ini adalah pendidikan bukan hanya belajar tentang ilmu pengetahuan, namun juga tentang pendidikan moral dan pendidikan agama. Selama ini orang hanya menekankan pendidikan tentang hal ilmu pengetahuan semata, para orang tua sibuk mencari lembaga bimbingan belajar untuk anak-anak mereka, namun mereka tidak membekali anak-anak mereka dengan illmu agama dan pendidikan moral yang cukup. Akibatnya saat mereka besar, mereka hanya tahu caranya cari uang banyak, tapi tidak peduli bagaimana mereka mendapatkan uang tersebut.
“Sarjana banyak yang ngganggur, terus apa gunanya kuliah?” hal tersebut pasti akan menjadi dilema bagi saya para mahasiswa lain yang kebetulan pernah menonton film ini. Namun justru itu yang menjadi PR bagi para mahasiswa, “bagaimana sih biar ilmuku ini kelak bisa bermanfaat?” Kita pasti tidak mau kan lulus dari perguruan tinggi, tapi ujung-ujungnya menjadi pengangguran. Kita wajib berkaca dari film ini, dari semangat para copet cilik yang ingin berubah menjadi lebih baik dan memiliki masa depan yang lebih cerah, walaupun pada akhirnya sebagian dari mereka sulit berubah dan tetap menjadi pencopet. Suatu kebiasaan yang terlanjur membuat kita nyaman memang akan sangat sulit diubah.Ada sepatah kata – kata terakhir dari film ini yang sangat memotivasi bagi saya yaitu , “pendidikan itu penting, kalau kau tidak berpendidikan, kau tidak akan bisa menyimpulkan kalau pendidikan itu sekarang bagimu tidak penting”.
1 komentar:
Filme nyentuh banget kawan .
Posting Komentar